A.
Konsep Pemberian Penghargaan
dan Insentif
Penelitian
Moedjiarto menemukan signifikansi karakteristik ini dalam menciptakan sekolah
efektif. Dijelaskan oleh Reynolds (1990),
sekolah yang sukses menyadari bahwa pemberian penghargaan jauh lebih penting
ketimbang menghukum atau menyalahkan siswa. Hal ini dinilai oleh Reynolds
sebagai suatu strategi motivasi yang penting untuk meningkatkan citra diri (self-image) siswa dan berkembangnya
atmosfir yang bersahabat dan suportif. Penghargaan dan insentif mendorong munculnya perilaku
positif dan, dalam beberapa hal, mengubah perilaku siswa (dan juga guru).
Agar
budaya dan iklim sekolah kondusif dan tercipta harmonisasi kerja, di sekolah
perlu dibangun suasana keterbukaan, obyektivitas penilaian, dan tentunya upaya
mewujudkan kesejahteraan anggota. Berilah penghargaan yang sesuai untuk guru,
karyawan dan siswa yang benar-benar pantas untuk mereka terima sebagai hadiah
atas usaha dan hasil kerja mereka. Dengan pendekatan manusiawi, saling
asah-asih dan asuh sangat diyakini kepemimpinan kepala sekolah dalam
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif akan tercapai dan hal ini
akan sangat menunjang pencapaian tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Personil
sekolah tidak pernah bosan dengan penghargaan. Dalam konteks psikologi, mereka
sepertinya tidak kenyang atau merasa dipuaskan dengan penghargaan, seperti
halnya tidak pernah kenyang dengan makanan dan uang. Dalam beberapa hal,
semakin banyak penghargaan yang mereka peroleh maka akan semakin banyak juga
yang mereka inginkan. Untungnya tidak sulit menghargai seseorang dan terdapat
banyak cara untuk melakukan hal tersebut. Beberapa cara paling mudah dan
terjangkau untuk menghargai seseorang:
1.
Praktekkan pemberian penghargaan yang berkonsentrasi
dan fokus pada memanggil guru staf atau siswa yang layak untuk menerima
penghargaan ke kantor anda dan mengucapkan terima kasih karena melakukan
pekerjaan yang bagus. Interaksi tersebut difokuskan hanya pada penghargaan dan
tidak pada hal lain sehingga pengaruhnya tidak berkurang karena membahas
masalah lain.
2.
Siapkan tropi dan berikan kepada mereka yang paling
layak menerimanya baik untuk siswa, guru maupun staf. Tuliskan nama orang itu
pada tropi dan berilah nama julukan di belakangnya. Untuk membantu memastikan
keadilan dan dukungan, pada akhir bulan biarkan penerima memilih anggota
berikutnya untuk diberi penghargaan dan jelaskan mengapa dia dipilih.
3.
Hargai mereka yang ditempatkan di tempat lain dan tidak
punya kesempatan untuk sering ke ruang kepala sekolah. Atasi masalah ”jauh di
mata, jauh di pikiran” dengan faksimile, e-mail,
atau meninggalkan voice mail untuk
orang dengan kata ”terima kasih atas kerja yang baik.”
4.
Tulis cacatan kecil yang menghargai kontribusi
seseorang pada periode gaji terakhir dan lampirkan catatan tersebut pada daftar
gaji seseorang.
5.
Saat anda mendapat promosi, akui peran yang dimainkan
oleh guru,staf dan siswa pendukung anda dengan mengajak mereka makan siang atau
makan malam yang indah.
6.
Ambil foto seseorang yang sedang diberi selamat oleh
kepala sekolah atau orang yang berwewenang karena prestasi yang diraih. Berikan
foto tersebut kepadanya dan tempatkan foto sejenis lainnya pada lokasi menyolok
agar dapat dilihat oleh semua orang.
7.
Undang tim kerja atau personil sekolah ke rumah anda
pada hari sabtu atau hari lain untuk merayakan keberhasilan dalam melaksanakan
tugas atau pencapaian hasil kinerja sekolah.
8.
Hargai keahlian menonjol atau keahlian individu dengan
menugaskan mereka menjadi mentor personil lainnya agar dapat menunjukkan
kepercayaan dan hormat anda kepadanya.
9.
Jika anda mendengar ucapan positif mengenai seseorang,
ulangi hal tersebut pada orang yang bersangkutan secepat mungkin.
10. Terus
memperhatikan jenis pujian dan penghargaan yang paling disukai oleh seluruh
personil sekolah dan gunakan sesering mungkin pada mereka pada saat yang tepat.
11. Perhatikan
semua orang yang melakukan hal yang benar dan beritahu mereka kalau pekerjaan
itu baik dan benar.
12. Sistem
penghargaan upah/insentif yang dikombinasikan dengan penghargaan sosial dan
umpan balik untuk kinerja guru, staf dan siswa yang dilakukan secara
sistematik, akan meningkatkan kinerja mereka lebih baik dari pada yang tidak
mendapatkan perlakuan yang sama.
13. Masih
banyak lagi bentuk-bentuk penghargaan yang bisa diterapkan di sekolah dalam
memotivasi personil sekolah untuk berprestasi.
Penghargaan sangat penting untuk
meningkatkan produktifitas kerja dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang
produktif. Melalui penghargaan ini guru, staf dan siswa dirangsang untuk
meningkatkan kinerja positif dan produktif. Penghargaan ini akan bermakna jika
dikaitkan dengan prestasi guru, staf dan siswa secara terbuka, sehingga mereka
memiliki peluang yang sama untuk berprestasi. Penghargaan ini perlu dilakukan
secara tepat, efektif dan efesien, agar tidak meninmbulkan dampak negatif.
Insentif sedikit berbeda dengan
imbalan, insentif adalah sesuatu yang ditentukan dimuka sementara
imbalan/hadiah diberikan setelah kita menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan
karena insentif ditujukan untuk memotivasi karyawan maka karyawan harus tahu
hal ini sejak awal. Syarat-syarat insentif sebaiknya menjadi bagian dari
perencanaan kinerja. Akses untuk melaksanakan pelatihan, promosi jabatan,
sedikit kenaikan upah, bahkan makan malam yang menyenangkan dapat menjadi
insentif yang berbiaya rendah dan paling berharga bagi guru, staf dan siswa.
Kenyataannya bonus yang besar dapat berakibat negatif jika tidak diterapkan
dengan tepat karena dapat menimbulkan konflik diantara guru, staf dan siswa
dalam organisasi.
Penghargaan
dan insentif diberikan dalam beberapa cara. Mortomore, dkk. (1988) sebagaimana
dikutip Mortimore (1993) mengidentifikasi beberapa cara yang dilakukan oleh
sekolah efektif dalam pemberian insentif, seperti memberi penghargaan kepada
individu yang menunjukkan pekerjaan atau perilaku yang baik dan penghargaan
yang diberikan berdasarkan prestasi dalam kegiatan olahraga dan sosial.
Bentuk-bentuk penghargaan kepada guru dan siswa berprestasi dapat berupa
materil, seperti pemberian hadiah, dan nonmateril, seperti pemberian sertifikat
penghargaan dan lencana.
Penghargaan
nonmateril dapat pula diberikan dalam bentuk nominasi guru terbaik dan siswa
terbaik secara berkala (misalnya: mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan)
dan diumumkan secara luas di sekolah yang bersangkutan dengan cara menempel
label yang memuat hasil nominasi tersebut pada semua sudut sekolah.
Bentuk-bentuk penghargaan ini dengan sendirinya membangkitkan dan menularkan
semangat kerja dan meningkatkan etos kerja bagi guru dan menumbuhkan minat dan
semangat belajar bagi siswa.
B. Bentuk-Bentuk Penghargaan
dan Insentif
Menurut Winardi Bentuk-bentuk
penghargaan atau insentif dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Material berupa gaji/upah, kenaikan gaji/upah,
rencana-rencana bonus, rencana-rencana perangsang;
2.
Imbalan diluar gaji berupa istirahat kerja, dan bonus;
3.
Penghargaan sosial berupa penghargaan informal, pujian,
senyum, umpan balik evaluatif, isyarat-isyarat nonverbal, tepukan dibahu,
meminta saran, undangan minum kopi bersama atau makan bersama, penghargaan
formal, dan plakat dinding.
4.
Tugas itu sendiri seperti perasaan berprestasi,
pekerjaan dengan tanggung jawab lebih besar, rotasi kerja, dan sebagainya;
5.
Diterapkan sendiri berupa penghargaan terhadap diri
sendiri, pujian untuk diri sendiri, ucapan selamat untuk diri sendiri.
C. Indikator-Indikator yang
Perlu diperhatikan dalam Pemberian Penghargaan dan Insentif
Indikator-indikator yang perlu
diperhatikan dalam pemberian penghargaan dan insentif sebagai berikut:
·
Sekolah
memiliki prosedur pemberian penghargaan dan insentif terhadap guru, staf, dan
siswa yang berprestasi.
·
Prestasi yang
tinggi dari siswa mendapatkan penghargaan dari sekolah.
·
Prestasi yang
tinggi dari guru dan staf mendapatkan penghargaan dari sekolah.
·
Dinas
Pendidikan kabupaten/kota mengambil peran nyata dalam pemberian penghargaan
atas prestasi siswa dan guru yang tinggi.
·
Penghargaan
dan hadiah ditentukan berdasarkan prestasi yang diraih dan memberikan
kesempatan pada siswa untuk meraihnya.
·
Guru
mendapatkan insentif atas pekerjaan tambahan yang dilakukan.
·
Setiap siswa,
staf, atau guru yang mendapatkan penghargaan atas prestasi yang membanggakan
diumumkan dan, jika perlu, dirayakan.
·
Staf atau guru
yang telah menunjukkan kinerja yang unggul diberi prioritas untuk menikmati
kesempatan promosi atau pilihan program lain untuk pengembangan karier.
·
Penghargaan
harus segera dilakukan kepada guru, siswa atau staf yang berprestasi dalam
bentuk royalti sebagai uang muka sebelum tugas/pekerjaan mereka selesaikan.
·
Memberikan
penghargaan atau insentif yang setara dengan prestasi atau hasil kerja yang
dilakukan oleh guru, siswa dan staf.
·
Penghargaan
atau insentif yang diberikan kepada guru, siswa dan staf dapat dilakukan dalam
bentuk umpan balik yang segera, agar mereka dapat mendapatkan informasi yang
langsung dan jelas mengenai hasil karya dan efektifitas kerjanya serta
sekaligus akan memotivasi mereka untuk berkarya dan bekerja lebih baik lagi.
·
Memberikan
penghargaan yang positif kepada guru, siswa dan staf atas tindakan yang mereka
anggap menguntungkan dan bukan memberikan hukuman atau sangsi jika sebaliknya.
Karena ini akan menimbulkan dampak seperti perilaku konflik yang menyebabkan
guru, siswa dan staf menghindari dalam bentuk tidak hadir.
·
Melakukan
promosi secara adil berdasarkan mutu dan kualitas kompetensi yang dimiliki oleh
guru, siswa dan staf dan tidak diwarnai oleh faktor-faktor lain atau
kepentingan tertentu.
·
Imbalan atau
insentif yang diberikan kepada guru, siswa dan staf dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk selain materi, penguatan juga dapat dilakukan dalam bentuk
pujian, penugasan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menyenagkan, kondisi
kerja yang lebih baik, dan waktu luang lebih banyak juga dapat merupakan wujud
dari imbalan atas hasil kerja yang dilakukan
·
Otonomi dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaan kepada guru dan staf merupakan salah satu
bentuk penghargaan.
·
Penghargaan
kepada guru yang berprestasi diumumkan dan dipajang pada papan pengumuman
seperti papan guru dan siswa yang berprestasi setiap setiap bulan.
·
Menggunakan
penghargaan dan insentif sebagai hadiah atau ganjaran sebagai teknik manajemen
dalam pelaksanaan kinerja guru dan staf serta hasil karya bagi siswa.
D. Tugas
Diskusikan dengan peserta lain dalam
kelompok-kelompok kecil mengenai bentuk-bentuk penghargaan dan intensif yang
dapat merangsang kinerja guru, staf dan siswa. Presentasekan hasil diskusi
kelompok di depan kelas untuk menyepakati bentuk-bentuk penghargaan dan
insentif yang produktif.
0 comments:
Post a Comment