Monday, November 4, 2013

PENGHARGAAN DAN INSENTIF DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA DAN IKLIM SEKOLAHH


A.       Konsep Pemberian Penghargaan dan Insentif
Penelitian Moedjiarto menemukan signifikansi karak­teristik ini dalam menciptakan sekolah efektif. Dijelaskan oleh Reynolds (1990), sekolah yang sukses menyadari bahwa pemberian penghargaan jauh lebih penting ketimbang meng­hukum atau menyalahkan siswa. Hal ini dinilai oleh Reynolds sebagai suatu strategi motivasi yang penting untuk meningkatkan citra diri (self-image) siswa dan ber­kembangnya atmosfir yang bersahabat dan suportif. Peng­hargaan dan insentif mendorong munculnya perilaku positif dan, dalam beberapa hal, mengubah perilaku siswa (dan juga guru).
Agar budaya dan iklim sekolah kondusif dan tercipta harmonisasi kerja, di sekolah perlu dibangun suasana keterbukaan, obyektivitas penilaian, dan tentunya upaya mewujudkan kesejahteraan anggota. Berilah penghargaan yang sesuai untuk guru, karyawan dan siswa yang benar-benar pantas untuk mereka terima sebagai hadiah atas usaha dan hasil kerja mereka. Dengan pendekatan manusiawi, saling asah-asih dan asuh sangat diyakini kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif akan tercapai dan hal ini akan sangat menunjang pencapaian tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Personil sekolah tidak pernah bosan dengan penghargaan. Dalam konteks psikologi, mereka sepertinya tidak kenyang atau merasa dipuaskan dengan penghargaan, seperti halnya tidak pernah kenyang dengan makanan dan uang. Dalam beberapa hal, semakin banyak penghargaan yang mereka peroleh maka akan semakin banyak juga yang mereka inginkan. Untungnya tidak sulit menghargai seseorang dan terdapat banyak cara untuk melakukan hal tersebut. Beberapa cara paling mudah dan terjangkau untuk menghargai seseorang:
1.      Praktekkan pemberian penghargaan yang berkonsentrasi dan fokus pada memanggil guru staf atau siswa yang layak untuk menerima penghargaan ke kantor anda dan mengucapkan terima kasih karena melakukan pekerjaan yang bagus. Interaksi tersebut difokuskan hanya pada penghargaan dan tidak pada hal lain sehingga pengaruhnya tidak berkurang karena membahas masalah lain.
2.         Siapkan tropi dan berikan kepada mereka yang paling layak menerimanya baik untuk siswa, guru maupun staf. Tuliskan nama orang itu pada tropi dan berilah nama julukan di belakangnya. Untuk membantu memastikan keadilan dan dukungan, pada akhir bulan biarkan penerima memilih anggota berikutnya untuk diberi penghargaan dan jelaskan mengapa dia dipilih.
3.         Hargai mereka yang ditempatkan di tempat lain dan tidak punya kesempatan untuk sering ke ruang kepala sekolah. Atasi masalah ”jauh di mata, jauh di pikiran” dengan faksimile, e-mail, atau meninggalkan voice mail untuk orang dengan kata ”terima kasih atas kerja yang baik.”
4.         Tulis cacatan kecil yang menghargai kontribusi seseorang pada periode gaji terakhir dan lampirkan catatan tersebut pada daftar gaji seseorang.
5.         Saat anda mendapat promosi, akui peran yang dimainkan oleh guru,staf dan siswa pendukung anda dengan mengajak mereka makan siang atau makan malam yang indah.
6.         Ambil foto seseorang yang sedang diberi selamat oleh kepala sekolah atau orang yang berwewenang karena prestasi yang diraih. Berikan foto tersebut kepadanya dan tempatkan foto sejenis lainnya pada lokasi menyolok agar dapat dilihat oleh semua orang.
7.         Undang tim kerja atau personil sekolah ke rumah anda pada hari sabtu atau hari lain untuk merayakan keberhasilan dalam melaksanakan tugas atau pencapaian hasil kinerja sekolah.
8.         Hargai keahlian menonjol atau keahlian individu dengan menugaskan mereka menjadi mentor personil lainnya agar dapat menunjukkan kepercayaan dan hormat anda kepadanya.
9.         Jika anda mendengar ucapan positif mengenai seseorang, ulangi hal tersebut pada orang yang bersangkutan secepat mungkin.
10.     Terus memperhatikan jenis pujian dan penghargaan yang paling disukai oleh seluruh personil sekolah dan gunakan sesering mungkin pada mereka pada saat yang tepat.
11.     Perhatikan semua orang yang melakukan hal yang benar dan beritahu mereka kalau pekerjaan itu baik dan benar.
12.     Sistem penghargaan upah/insentif yang dikombinasikan dengan penghargaan sosial dan umpan balik untuk kinerja guru, staf dan siswa yang dilakukan secara sistematik, akan meningkatkan kinerja mereka lebih baik dari pada yang tidak mendapatkan perlakuan yang sama.
13.     Masih banyak lagi bentuk-bentuk penghargaan yang bisa diterapkan di sekolah dalam memotivasi personil sekolah untuk berprestasi.
Penghargaan sangat penting untuk meningkatkan produktifitas kerja dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui penghargaan ini guru, staf dan siswa dirangsang untuk meningkatkan kinerja positif dan produktif. Penghargaan ini akan bermakna jika dikaitkan dengan prestasi guru, staf dan siswa secara terbuka, sehingga mereka memiliki peluang yang sama untuk berprestasi. Penghargaan ini perlu dilakukan secara tepat, efektif dan efesien, agar tidak meninmbulkan dampak negatif.
Insentif sedikit berbeda dengan imbalan, insentif adalah sesuatu yang ditentukan dimuka sementara imbalan/hadiah diberikan setelah kita menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan karena insentif ditujukan untuk memotivasi karyawan maka karyawan harus tahu hal ini sejak awal. Syarat-syarat insentif sebaiknya menjadi bagian dari perencanaan kinerja. Akses untuk melaksanakan pelatihan, promosi jabatan, sedikit kenaikan upah, bahkan makan malam yang menyenangkan dapat menjadi insentif yang berbiaya rendah dan paling berharga bagi guru, staf dan siswa. Kenyataannya bonus yang besar dapat berakibat negatif jika tidak diterapkan dengan tepat karena dapat menimbulkan konflik diantara guru, staf dan siswa dalam organisasi.
Penghargaan dan insentif diberikan dalam beberapa cara. Mortomore, dkk. (1988) sebagaimana dikutip Mortimore (1993) mengidentifikasi beberapa cara yang dilakukan oleh sekolah efektif dalam pemberian insentif, seperti memberi peng­hargaan kepada individu yang menunjukkan pekerjaan atau perilaku yang baik dan peng­hargaan yang diberikan ber­dasarkan prestasi dalam ke­giatan olahraga dan sosial. Bentuk-bentuk penghargaan kepada guru dan siswa berprestasi dapat berupa materil, seperti pemberian hadiah, dan nonmateril, seperti pemberian sertifikat penghargaan dan lencana.
Penghargaan nonmateril dapat pula diberikan dalam bentuk nominasi guru terbaik dan siswa terbaik secara berkala (misalnya: mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan) dan diumumkan secara luas di sekolah yang bersangkutan dengan cara menempel label yang memuat hasil nominasi tersebut pada semua sudut sekolah. Bentuk-bentuk penghargaan ini dengan sendirinya membangkitkan dan menularkan semangat kerja dan meningkatkan etos kerja bagi guru dan menumbuhkan minat dan semangat belajar bagi siswa.

B.       Bentuk-Bentuk Penghargaan dan Insentif
Menurut Winardi Bentuk-bentuk penghargaan atau insentif dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.         Material berupa gaji/upah, kenaikan gaji/upah, rencana-rencana bonus, rencana-rencana perangsang;
2.         Imbalan diluar gaji berupa istirahat kerja, dan bonus;
3.         Penghargaan sosial berupa penghargaan informal, pujian, senyum, umpan balik evaluatif, isyarat-isyarat nonverbal, tepukan dibahu, meminta saran, undangan minum kopi bersama atau makan bersama, penghargaan formal, dan plakat dinding.
4.         Tugas itu sendiri seperti perasaan berprestasi, pekerjaan dengan tanggung jawab lebih besar, rotasi kerja, dan sebagainya;
5.         Diterapkan sendiri berupa penghargaan terhadap diri sendiri, pujian untuk diri sendiri, ucapan selamat untuk diri sendiri.

C.       Indikator-Indikator yang Perlu diperhatikan dalam Pemberian Penghargaan dan Insentif
Indikator-indikator yang perlu diperhatikan dalam pemberian penghar­gaan dan insentif sebagai berikut:
·           Sekolah memiliki prosedur pemberian penghargaan dan insentif terhadap guru, staf, dan siswa yang berprestasi.
·           Prestasi yang tinggi dari siswa mendapatkan penghargaan dari sekolah.
·           Prestasi yang tinggi dari guru dan staf mendapatkan penghargaan dari sekolah.
·           Dinas Pendidikan kabupaten/kota mengambil peran nyata dalam pemberian penghargaan atas prestasi siswa dan guru yang tinggi.
·           Penghargaan dan hadiah ditentukan berdasarkan prestasi yang diraih dan memberikan kesempatan pada siswa untuk meraihnya.
·           Guru mendapatkan insentif atas pekerjaan tambahan yang dilakukan.
·           Setiap siswa, staf, atau guru yang mendapatkan peng­hargaan atas prestasi yang membanggakan diumumkan dan, jika perlu, dirayakan.
·           Staf atau guru yang telah menunjukkan kinerja yang unggul diberi prioritas untuk menikmati kesempatan promosi atau pilihan program lain untuk pengembangan karier.
·           Penghargaan harus segera dilakukan kepada guru, siswa atau staf yang berprestasi dalam bentuk royalti sebagai uang muka sebelum tugas/pekerjaan mereka selesaikan.
·           Memberikan penghargaan atau insentif yang setara dengan prestasi atau hasil kerja yang dilakukan oleh guru, siswa dan staf.
·           Penghargaan atau insentif yang diberikan kepada guru, siswa dan staf dapat dilakukan dalam bentuk umpan balik yang segera, agar mereka dapat mendapatkan informasi yang langsung dan jelas mengenai hasil karya dan efektifitas kerjanya serta sekaligus akan memotivasi mereka untuk berkarya dan bekerja lebih baik lagi.
·           Memberikan penghargaan yang positif kepada guru, siswa dan staf atas tindakan yang mereka anggap menguntungkan dan bukan memberikan hukuman atau sangsi jika sebaliknya. Karena ini akan menimbulkan dampak seperti perilaku konflik yang menyebabkan guru, siswa dan staf menghindari dalam bentuk tidak hadir.
·           Melakukan promosi secara adil berdasarkan mutu dan kualitas kompetensi yang dimiliki oleh guru, siswa dan staf dan tidak diwarnai oleh faktor-faktor lain atau kepentingan tertentu.
·           Imbalan atau insentif yang diberikan kepada guru, siswa dan staf dapat dilakukan dalam berbagai bentuk selain materi, penguatan juga dapat dilakukan dalam bentuk pujian, penugasan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menyenagkan, kondisi kerja yang lebih baik, dan waktu luang lebih banyak juga dapat merupakan wujud dari imbalan atas hasil kerja yang dilakukan
·           Otonomi dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan kepada guru dan staf merupakan salah satu bentuk penghargaan.
·           Penghargaan kepada guru yang berprestasi diumumkan dan dipajang pada papan pengumuman seperti papan guru dan siswa yang berprestasi setiap setiap bulan.
·           Menggunakan penghargaan dan insentif sebagai hadiah atau ganjaran sebagai teknik manajemen dalam pelaksanaan kinerja guru dan staf serta hasil karya bagi siswa.

D.       Tugas
Diskusikan dengan peserta lain dalam kelompok-kelompok kecil mengenai bentuk-bentuk penghargaan dan intensif yang dapat merangsang kinerja guru, staf dan siswa. Presentasekan hasil diskusi kelompok di depan kelas untuk menyepakati bentuk-bentuk penghargaan dan insentif yang produktif.


0 comments:

Post a Comment